• Breaking News

    Saturday, April 23, 2016

    Alasan Yusril Ingin Menjadi Gubernur DKI Jakarta


     Sumber : metro.tempo.co
    Saya ini, saya berbicara tentang bakal calon Gubernur DKI Jakarta, kalau kita bicara Calon Gubernur DKI Jakarta Kandidat yang kuat adalah AHOK, Ahok menurut perhitungan saya tidak akan terkalahkan, tapi dalam pentas politik apapun bisa terjadi. Calon-calon sudah bermunculan seperti Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra. Diakui Ahok bahwa Yusril memang calon yang hebat untuk pilihan Gubernur DKI Jakarta.

    Pada halaman tempo Menurut dia, untuk membenahi Indonesia harus membenahi ibu kotanya.

    "Ibu kota simbol negara. Rusak ibu kota, rusak negaranya," kata Yusril saat ditanya latar belakang pencalonannya dalam sebuah diskusi di Universitas Indonesia, Kota Depok, pada Jumat, 22 April 2016.

    Dalam diskusi itu, Yusril ditanya soal motivasinya, karena dia pernah tiga kali menjadi menteri.

    Menurut dia, ada masalah antara pusat dan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yang tidak kunjung selesai lantaran banyak aturan yang tumpang-tindih.

    Pada satu pihak, Jakarta disebut daerah, dan di pihak lain di sebut ibu kota. "Ini yang menjadi masalah, ada pertentangan pusat dengan daerah di Jakarta, yang satu wilayah," ujar pakar hukum tata usaha negara tersebut.

    Ia melihat kewenangan negara hanya berada di dalam pagar Istana Negara di Jakarta. Jadi permasalahan seperti macet dan banjir tidak kunjung selesai.

    Sebab, terjadi benturan kepentingan antara pusat dan daerah. "Seharusnya macet, banjir, dan sampah bisa ditangani pemerintah pusat," ucapnya.

    Ia menuturkan seharusnya Jakarta berada langsung di bawah negara. Sebab, Jakarta merupakan ibu kota negara. "Memang membutuhkan transisi beberapa tahun bila Jakarta bisa berada di bawah langsung negara. Untuk itu, saya maju menjadi calon gubernur."

    Sangat sulit menandingi kepopuleran AHOK di Jakarta, kata kebanyakan orang, Jakarta butuh sosok seperti dia, Keras terhadap penyimpangan kebijakan dan penegakan hukum yang tidak pandang bulu. ini sepertinya dilema, kadang saya juga berpikir kenapa Risma walikota Surabaya, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo bisa lebih Komunikatif, Pembinaan itu juga penting dalam pemerintah, menciptakan iklim yang kondusif antar SKPD dan juga lembaga Eksekutif DPRD. Karena dalam menjalankan pemerintahan ketiga pilar itu harus sinkron.
    Tahun ini 2016 saja, RAB 2016 ini masih menggunakan RAB 2015. ini membuat kebijakan AHOK sulit berjalan dengan baik karena pengajuan RAB sering di tolak oleh DPRD. Berbeda dengan Yusril, Yusril lebih Komunikatif. Yusril saat ini masih mencari dukungan supaya bisa diusung oleh Partai, karena hampir tidak mungkin dia mengajukan melalui jalur independen karena waktunya yang terbatas. Dia lebih memilih mengandalkan mesin partai yang akan mengusung dirinya. Seandainya yang terpilih AHOK saya berharap beliau bisa memperbaiki komunikasi politiknya.

    No comments:

    Post a Comment

    Dapodikdas

    Dapodikmen

    Kemenpan